GEBYAR, MAHARDIKA (1970) FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN PERNAPASAN PADA PEKERJA PEMBAKARAN BATU KAPUR DI BAGIAN (PENAMBANG DAN GEPUK) DI DESA MRISI KECAMATAN TANGGUNGHARJO KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2010. Skripsi,Fakultas Kesehatan.
| PDF Download (50Kb) | Preview |
Abstract
Partikel-partikel kapur bersifat iritan namun tidak tergolong karsinogen, industri batu kapur telah mencemari udara dengan debu dan gas-gas hasil pembakaran batu kapur menjadi kapur tobor. Debu dan gas-gas yang disebabkan oleh proses pengolahan batu kapur akan berada di lingkungan kerja. Efek terhadap saluran pernapasan antara lain terjadinya iritasi saluran pernapasan, penyempitan saluran pernapasan serta menimbulkan gejala klinis. Dari survei awal yang kami lakukan kepada 30 karyawan pembakaran batu kapur, ternyata 77% telah mengalami sesak napas, 10% telah mengalami batuk - batuk, sedangkan 7% mengalami pegal - pegal, dan yang 6 persennya lagi mengalami linu - linu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara umur, masa kerja, status gizi, pemakaian APD dan kebiasaan merokok dengan gangguan pernapasan pada pekerja pembakaran batu kapur di bagian penambang dan gepuk. Jenis penelitian ini adalah Explanatory research dengan metode survey dan pendekatan Cross-sectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 30 tenaga kerja. Instrumen dalam penelitian ini adalah menggunakan kuesioner, timbangan berat badan, microtoise, dan spirometri. Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan statistik uji Fisher’s Exact dengan derajat kemaknaan (?) 0,05 didapatkan hasil penelitian sebagai berikut : tidak terdapat hubungan antara umur (p.value 0,064), masa kerja (p.value 0,689), status gizi (p.value 1,000), pemakaian APD (p.value 0,682) dan kebiasaan merokok (p.value 1,000) dengan gangguan pernapasan pada pekerja pembakaran batu kapur di bagian penambang dan gepuk di Desa Mrisi Kecamatan Tanggungharjo Kabupaten Grobogan. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan bagi para tenaga kerja sebaiknya mengadakan pemeriksaan kesehatan secara rutin di puskesmas terdekat untuk mengetahui penyakit gangguan pernapasan, upaya meningkatkan kebiasaan pemakaian masker dalam melakukan aktifitas kerja dan menghentikan kebiasaan merokok. Bagi pengelola batu kapur sebaiknya menyediakan tempat khusus untuk pembuangan asap agar tidak mencemari lingkungan sekitar.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | Universitas Dian Nuswantoro > Fakultas Kesehatan > Kesehatan Masyarakat Kesehatan > Kesehatan Masyarakat |
Divisions: | Fakultas Kesehatan |
Depositing User: | Psi Udinus |
Date Deposited: | 07 Oct 2014 15:20 |
Last Modified: | 21 Nov 2014 00:50 |
URI: | http://eprints.dinus.ac.id/id/eprint/7299 |
Actions (login required)
View Item |