UDiNus Repository

Survei Bakteri Leptospira sp pada Darah dan serum Kucing di Desa Tridonorejo Kecamatan Bonang Kabupaten Demak Tahun 2010.

HELLEN, TENIROA ELFIRA (1970) Survei Bakteri Leptospira sp pada Darah dan serum Kucing di Desa Tridonorejo Kecamatan Bonang Kabupaten Demak Tahun 2010. Skripsi,Fakultas Kesehatan.

[img]
Preview
PDF
Download (37Kb) | Preview

    Abstract

    Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira yang bersifat patogen, ditularkan oleh binatang (tikus dan hewan piaraan) kepada manusia. Leptospirosis tersebar luas di seluruh dunia terutama di daerah tropis dan daerah dengan jumlah tikus yang banyak. Leptospirosis dapat menginfeksi sekurangnya 160 spesies mamalia diantaranya adalah tikus, babi, kambing, domba, kuda, anjing, kucing dan juga mamalia lainnya. Pada manusia, penyakit ini merupakan penyakit akut dengan gejala panas tinggi, sakit kepala, jaundice (mata dan kulit kuning) dan nyeri pada betis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui reservoir Leptospirosis yang berpotensi sebagai sumber penularan Leptospirosis. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Metode yang digunakan adalah metode survei dengan pemeriksaan darah dan serum kucing yang mengandung bakteri Leptospira di Desa Tridonorejo Kecamatan Bonang Kabupaten Demak. Hasil penelitian yang dilakukan selama 2 hari pada 40 ekor kucing di Desa Tridonorejo Kecamatan Bonang Kabupaten Demak mendapatkan hasil sebagai berikut : kucing yang tertangkap sebagian besar berjenis kelamin betina 24 ekor (60%). Dari 40 ekor kucing yang tertangkap dan telah di uji baik darah maupun serumnya dinyatakan positif Leptospirosis berjumlah 2 ekor (5%). Kedua hasil positif ini ditunjukan oleh hasil pengujian dari LeptoTek Dri Dot. Untuk pencegahan penyakit Leptospirosis pada manusia yaitu dengan perbaikan sanitasi lingkungan rumah, PHBS (Perilaku Hidup bersih dan Sehat) dan pemakaian APD (Alat Pelindung Diri) bagi pekerjaan yang berisiko tertular Leptospirosis, pada hewan piaraan yaitu dilakukan vaksinasi walaupun tidak 100% terjamin oleh karena itu vaksinasi hewan harus dilakukan secara terus menerus sesuai jangka waktunya dan hewan yg sudah terserang penyakit Leptospirosis segera di obati.

    Item Type: Article
    Subjects: Universitas Dian Nuswantoro > Fakultas Kesehatan > Kesehatan Masyarakat
    Kesehatan > Kesehatan Masyarakat
    Divisions: Fakultas Kesehatan
    Depositing User: Psi Udinus
    Date Deposited: 07 Oct 2014 15:20
    Last Modified: 21 Nov 2014 00:48
    URI: http://eprints.dinus.ac.id/id/eprint/7303

    Actions (login required)

    View Item