UDiNus Repository

FAKTOR – FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH PUSKESMAS BUGANGAN

RAHAYN, FATIMA NISA (1970) FAKTOR – FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH PUSKESMAS BUGANGAN. Skripsi,Fakultas Kesehatan.

[img]
Preview
PDF
Download (41Kb) | Preview

    Abstract

    Diare adalah berak cair tiga kali atau lebih dalam sehari semalam (24 jam) yang melembek, mencair, berdarah, berlendir, atau sampai dengan muntah. Diare merupakan salah satu masalah kesehatan di Indonesia yang menyerang seluruh golongan umur terutama pada balita. Data WHO tahun 2002 mencatat sebanyak 1,3 juta balita meninggal karena diare. Data awal yang penulis ambil berasal dari data Puskesmas tentang jumlah balita diare di Puskesmas Bugangan Kecamatan Semarang Timur pada bulan Januari sampai Oktober 2008 terdapat 505 balita menderita diare, dengan kasus terbanyak pada Kelurahan Bugangan (213 balita). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kualitas fisik air untuk dikonsumsi, kondisi jamban, pengetahuan ibu tentang diare, praktik ibu terhadap pencegahan diare, dan pelayanan kesehatan dalam mengatasi dan mencegah diare oleh kader dengan kejadian diare pada balita. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei, dengan jenis penelitian Explanatory research dengan pendekatan Cross-sectional. Besar sampel 80 ibu yang mempunyai balita di Kelurahan Bugangan. Penelitian ini menggunakan analisa Chi-square dengan tingkat signifikasi 0,05 didapatkan hasil penelitian sebagai berikut : terdapat hubungan antara kualitas air untuk dikonsumsi (p value:0,015), kondisi jamban (p value:0,038), pengetahuan ibu tentang diare (p value:0,028), praktik ibu terhadap pencegahan diare (p value:0,012), Pelayanan Kesehatan dalam mengatasi dan mencegah diare oleh kader (p value:0,048) dengan kejadian diare pada balita Untuk mengatasi kejadian diare pada balita, diharapkan ibu lebih meningkatkan kualitas fisik air yang dikonsumsi keluarga, rutin membersihkan jamban dan mengalihkan fungsi air dari sumber yang jaraknya kurang dari 10 meter dari jamban agar tidak dikonsumsi, serta Pelayanan Kesehatan hendaknya meningkatkan penyebaran informasi melalui penyuluhan kepada masyarakat melaui peran kader guna meningkatkan pengetahuan tentang diare dan merubah perilaku hidup bersih dan sehat dalam menekan frekuensi kesakitan diare pada balita.

    Item Type: Article
    Subjects: Universitas Dian Nuswantoro > Fakultas Kesehatan > Kesehatan Masyarakat
    Kesehatan > Kesehatan Masyarakat
    Divisions: Fakultas Kesehatan
    Depositing User: Psi Udinus
    Date Deposited: 07 Oct 2014 15:20
    Last Modified: 21 Nov 2014 00:44
    URI: http://eprints.dinus.ac.id/id/eprint/7308

    Actions (login required)

    View Item