UDiNus Repository

POTENSIAL RISIKO SICK BUILDING SYNDROME PADA KARYAWAN KANTOR PUSAT PT. BANK JATENG DI RUANG BER-AC

MARIA, ERYANA MARGARETTA (1970) POTENSIAL RISIKO SICK BUILDING SYNDROME PADA KARYAWAN KANTOR PUSAT PT. BANK JATENG DI RUANG BER-AC. Skripsi,Fakultas Kesehatan.

[img]
Preview
PDF
Download (34Kb) | Preview

    Abstract

    Penggunaan Air Conditioner (AC) digunakan untuk mengganti ventilasi alami,tapi AC yang jarang dibersihkan akan menjadi tempat bagi mikroorganisme untuk berkembangbiak. Kondisi tersebut mengakibatkan kualitas udara menurun dan dapat menimbulkan gangguan kesehatan yang disebut Sick Building Syndrome (SBS). Berdasarkan survey awal, gangguan kesehatan yang dialami oleh responden yaitu kulit kering, mata pedih, sakit kepala dan bersin-bersin. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasional dengan pendekatan cross-sectional. Instrumen atau alat pengumpul data yang digunakan adalah kuesioner untuk mengetahui keluhan Sick Building Syndrome, mengukur suhu, kelembaban, dan angka koloni kuman dengan metode Aktif Progresif . Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 21 orang. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji korelasi Rank Spearmen. Berdasarkan hasil penelitian menggunakan analisis korelasi Rank Spearmen tidak didapatkan hubungan yang signifikan antara variabel bebas : suhu, kelembaban, dan kualitas mikrobiologi udara (angka kuman) dengan variabel terikat : Sick Building Syndrome dengan korelasi yang sangat rendah karena koefisien korelasinya kurang dari 0,02. Keluhan-keluhan yang dialami responden yaitu mata pedih, kulit kering, sakit kepala, bersin-bersin, dan demam. Prosentase terbesar keluhan yang dirasakan yaitu kulit kering. Dari hasil penelitian didapatkan kesimpulan suhu, kelembaban, dan angka kuman belum melebihi ambang batas yang aman. Gejala SBS yang dialami rendah. Bagi karyawan yang bekerja di ruang ber-AC sebaiknya mengkonsumsi air minum sesuai kebutuhan tubuh yaitu 2 liter sehari, pintu masuk yang sering terbuka sebaiknya diusahakan untuk selalu tertutup agar angka kuman tidak bertambah, bagi karyawan yang bekerja di ruang ber-AC sebaiknya mengkonsumsi makanan anti-oksidan misalnya bayam, sawi, wortel, kol, kacang, labu, tomat, paprika hijau, beras, gandum, jeruk, semangka, pepaya, jambu biji, mangga. untuk mengurangi keluhan gejala Sick Building Syndrome

    Item Type: Article
    Subjects: Universitas Dian Nuswantoro > Fakultas Kesehatan > Kesehatan Masyarakat
    Kesehatan > Kesehatan Masyarakat
    Divisions: Fakultas Kesehatan
    Depositing User: Psi Udinus
    Date Deposited: 07 Oct 2014 15:20
    Last Modified: 21 Nov 2014 00:39
    URI: http://eprints.dinus.ac.id/id/eprint/7315

    Actions (login required)

    View Item