UDiNus Repository

HUBUNGAN ANTARA PERAN KADER PUSKESMAS DENGAN PEMBERIAN ORALIT PADA KASUS DIARE PADA BAYI ( USIA 7 –11BULAN ) DI DESA KRENGSENG KECAMATAN GRINGSING KABUPATEN BATANG 2007.

NUR, NOVARIA (1970) HUBUNGAN ANTARA PERAN KADER PUSKESMAS DENGAN PEMBERIAN ORALIT PADA KASUS DIARE PADA BAYI ( USIA 7 –11BULAN ) DI DESA KRENGSENG KECAMATAN GRINGSING KABUPATEN BATANG 2007. Skripsi,Fakultas Kesehatan.

[img]
Preview
PDF
Download (56Kb) | Preview

    Abstract

    Sistem Kesehatan Nasional ( SKN ) menyebutkan bahwa pembangunan kesehatan nasional yang bertujuan meningkatkan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujudnya derajad kesehatan masyarakat yang setinggi – tingginya. Salah satu indikator dalam pembangunan di bidang kesehatan adalah Angka Kematian Bayi ( AKB ). Dalam rangka mempercepat penurunan angka kematian bayi diperlukan peran serta kader dalam mengelola dan memanfaatkan Posyandu. Posyandu adalah pos pelayanan terpadu yang penyelenggaraannya meliputi 5 program prioritas, salah satunya adalah penanggulangan diare. Penyakit diare didefinisikan buang tinja cair 3 kali atau lebih dalam sehari ( 24 jam ). Diare dapat dicegah bila ibu memberikan oralit sebelum bayi dirujuk ke Puskesmas. Usaha ini tidak akan berhasil tanpa dukungan kader Puskesmas. Kader harus mampu melaksanakan kegiatan Posyandu, melakukan kunjungan rumah, memberikan motivasi kepada ibu untuk memberikan oralit bagi bayi yang terkena diare. Penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara peran kader Puskesmas dengan pemberian oralit pada kasus diare pada bayi di Desa Krengseng Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang. Penelitian ini merupakan penelitian Explanatory Research, dengan jumlah responden 35 ibu yang mempunyai bayi usia 7 – 11 bulan. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode wawancara dengan bantuan kuesioner dan observasi yaitu pengamatan secara langsung tentang pemberian oralit. Uji statistik yang digunakan adalah uji korelasi Rank Spearman dengan uji sig 95% (0,05). Didapat hasil bahwa tidak ada hubungan antara peran kader sebagai motivator (Pvalue = 0,168 > 0,05), ada hubungan antara peran kader sebagai pelaksana kegiatan Posyandu (Pvalue = 0,001 < 0,05), ada hubungan antara peran kader sebagai pelaksana kunjungan rumah dengan perilaku spesifik ibu dalam pemberian oralit (Pvalue = 0,002 < 0,05). Berdasarkan hasil penelitian, penulis menyarankan agar kader Posyandu lebih optimal dalam menjalankan perannya terutama memberikan motivasi bagi ibu yang bayinya terkena diare.

    Item Type: Article
    Subjects: Universitas Dian Nuswantoro > Fakultas Kesehatan > Kesehatan Masyarakat
    Kesehatan > Kesehatan Masyarakat
    Divisions: Fakultas Kesehatan
    Depositing User: Psi Udinus
    Date Deposited: 07 Oct 2014 15:23
    Last Modified: 20 Nov 2014 23:45
    URI: http://eprints.dinus.ac.id/id/eprint/7402

    Actions (login required)

    View Item