UDiNus Repository

Hubungan Antara Praktik Pencucian Alat Makan Dengan Jumlah Total Bakteri Pada Alat Makan di Warung Penyet Pleburan Semarang Tahun 2007

PENI, KURNIAWATI (1970) Hubungan Antara Praktik Pencucian Alat Makan Dengan Jumlah Total Bakteri Pada Alat Makan di Warung Penyet Pleburan Semarang Tahun 2007. Skripsi,Fakultas Kesehatan.

[img]
Preview
PDF
Download (43Kb) | Preview

    Abstract

    Kampus Pleburan sangat padat dengan aktifitas masyarakat dan mahasiswa terutama penyediaan makanan setiap hari. Penyajian makanan bisa menimbulkan masalah apabila tidak dikelola dengan baik, sehingga dapat berpengaruh pada produktifitas mahasiswa dan masyarakat sekitar. Penyebabnya adalah penggunaan alat makan yang tidak bersih, proses pencucian yang kurang baik serta penanganan alat makan yang kurang baik setelah dicuci. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara praktik pencucian alat makan dengan jumlah total bakteri pada alat makan di warung penyet Pleburan Semarang 2007. Jenis penelitian ini adalah correlational research dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua warung penyet yang berada di Jl. Hayam Wuruk, JL. Kusumawardani, JL. Pleburan Barat, dan JL. Erlangga Barat yang berjumlah 20 warung. Analisis data menggunakan uji Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 20 warung yang diuji jumlah total bakteri yang memenuhi syarat kesehatan ( 100 koloni/cm2) hanya 40 %. Jumlah bakteri tertinggi sebesar 1905 koloni/cm2 dan terendah sebesar 5 koloni/cm2. Untuk skor praktik pencucian alat makan oleh responden, didapatkan hasil bahwa dari 20 responden, skor maksimal adalah 25 dan skor minimalnya adalah 10 dengan nilai mean adalah 17. Praktik pencucian alat makan berhubungan secara significan dengan jumlah total bakteri pada alat makan ( r = - 0,877 ). Di mana semakin tinggi skor praktik pencucian alat makan (piring) yang diperoleh, maka semakin kecil jumlah bakteri pada alat makan (piring) tersebut. Bagi penjual makanan harus teratur mengganti air pencucian, setelah pencucian alat makan ditempatkan di tempat yang bersih, tertutup, dan tidak saling ditumpuk serta dibiarkan kering dengan sendiri. Jika memakai lap usahakan menggunakan lap yang kering dan bersih dengan persediaan yang cukup. Kepada instansi kesehatan harus ada pemantauan secara berkala baik secara fisik maupun mikrobiologi sekaligus memberikan informasi kepada pengelola warung penyet mengenai kebersihan dan kesehatan.

    Item Type: Article
    Subjects: Universitas Dian Nuswantoro > Fakultas Kesehatan > Kesehatan Masyarakat
    Kesehatan > Kesehatan Masyarakat
    Divisions: Fakultas Kesehatan
    Depositing User: Psi Udinus
    Date Deposited: 07 Oct 2014 15:24
    Last Modified: 20 Nov 2014 23:18
    URI: http://eprints.dinus.ac.id/id/eprint/7439

    Actions (login required)

    View Item