PRAVITA, NAKTIKA AYU (1970) Pengelolaan Sampah di RSUD Tugurejo Semarang 2010. Skripsi,Fakultas Kesehatan.
| PDF Download (78Kb) | Preview |
Abstract
RSUD Tugurejo merupakan rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Kegiatan yang dilakukan rumah sakit menimbulkan berbagai dampak, baik dampak positif maupun dampak negatif. Salah satu dampak negatif adalah rumah sakit menghasilkan sampah, yaitu sampah medis dan sampah non medis. Apabila keberadaan sampah tersebut tidak dikelola dengan baik dan benar, akan menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat rumah sakit maupun sekitar rumah sakit. Keberhasilan pengelolaan sampah ditentukan banyak faktor, salah satunya adalah perilaku petugas dan perawat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran karakteristik petugas kebersihan dan perawat, gambaran Standart Operating Procedure (SOP) / Kebijakan dalam pengelolaan sampah, gambaran praktik petugas dalam pengelolaan sampah, dan Ketersediaan sarana dalam pengelolaan sampah di RSUD Tugurejo Semarang. Metode penelitian ini metode Kualitatif. Subyek penelitian adalah petugas kebersihan yang mengelola sampah medis dan non medis sebanyak 5 orang, dan perawat di Paviliun Amarylis sebanyak 3 orang. Teknik pengumpulan data dengan cara wawancara mendalam. Analisis data secara contents analysis. Prosedur pengambilan sample yaitu dengan system bola salju. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa karakteristik petugas kebersihan dan perawat berdasarkan umur, pendidikan, dan masa kerja pegawai bervariasi. Umur pegawai termuda 22 tahun dan tertua 57 tahun. Pendidikan paling rendah SD dan paling tinggi Diploma III. Rata – rata masa kerja pegawai adalah 5 tahun. Sterilisasi terhadap sampah medis tetap dilakukan untuk menghilangkan semua mikroorganisme dengan cara fisik maupun kimiawi. Tercampurnya antara sampah medis dan non medis dapat diatasi dengan memperbesar ukuran kapasitas tempat sampah yang ada di rumah sakit, serta penyediaan kantong plastik berwarna kuning kepada perawat. Pihak koordinator memberikan peringatan awal kepada petugas kebersihan yang tidak memakai APD pada saat pengelolaan sampah, apabila tetap tidak menggunakan APD akan mendapat teguran oleh koordinator petugas kebersihan. Berdasarkan penelitian diatas maka disarankan guna meningkatkan pengetahuan perawat, maka perlu adanya sosialisasi, penyuluhan, maupun pelatihan kepada perawat yang diadakan oleh pihak rumah sakit dalam hal pemilahan sampah.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | Universitas Dian Nuswantoro > Fakultas Kesehatan > Kesehatan Masyarakat Kesehatan > Kesehatan Masyarakat |
Divisions: | Fakultas Kesehatan |
Depositing User: | Psi Udinus |
Date Deposited: | 07 Oct 2014 15:27 |
Last Modified: | 20 Nov 2014 22:06 |
URI: | http://eprints.dinus.ac.id/id/eprint/7538 |
Actions (login required)
View Item |