ANNA, SULISTYOWATI (1970) FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN JUMLAH ANGKA KUMAN PADA AIR CUCIAN YANG DIGUNAKAN OLEH PEDAGANG DI WARUNG MAKAN LINGKUNGAN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG. Skripsi,Fakultas Kesehatan.
| PDF Download (29Kb) | Preview |
Abstract
Air dalam pengolahan makanan perlu mendapatkan perhatian khusus karena berperan besar dalam semua tahapan proses. Data dari Poliklinik Universitas Dian Nuswantoro Semarang mengenai data statistik penyakit pada tahun 2010 diperoleh penyakit diare termasuk dalam 10 besar penyakit yang ada di Poliklinik. Diare merupakan salah satu penyakit yang terjadi karena faktor higiene dan sanitasi makanan yang buruk. Berdasarkan survei awal yang dilakukan di warung makan lingkungan Universitas Dian Nuswantoro Semarang diketahui bahwa 4 warung makan menyediakan 2 ember dengan pergantian air pencucian dilakukan ketika air sudah tampak kotor. Berdasarkan data tersebut peneliti ingin melakukan penelitian tentang faktor faktor yang berhubungan dengan jumlah angka kuman pada air cucian yang digunakan oleh pedagang di warung makan lingkungan Universitas Dian Nuswantoro Semarang. Jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory research dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh warung makan yang menggunakan bak pencucian di lingkungan Universitas Dian Nuswantoro Semarang. Sampel yang diperoleh berdasarkan jumlah populasi yang diambil sebesar 30 warung makan. Analisa data yang digunakan adalah Uji Rank Spearman dan Uji Independent t-test. Hasil yang diperoleh dari penelitian adalah 90% sampel air cucian mengandung jumlah angka kuman lebih dari 1 x 105 CFU/ml. Sedangkan nilai terendah jumlah angka kuman pada air cucian sebesar 10 CFU/ml dan nilai tertinggi jumlah angka kuman sebesar 5,6 x 106 CFU/ml. Hasil uji statistik didapatkan bahwa ada perbedaan sumber air antara air PDAM dengan air tanah (sumur) terhadap jumlah angka kuman dengan nilai probabilitas 0,110 dan P-value 0,013. Tidak ada hubungan antara kondisi fisik air cucian dengan jumlah angka kuman dengan P-value 0,607 dan rho -0,098. Tidak ada hubungan antara fasilitas pencucian dengan jumlah angka kuman dengan P-value 0,642 dan rho -0,088. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, maka pemilik warung makan lebih memperhatikan dalam proses pencucian peraltan makan terutama tentang proses perendaman dan penggunaan desinfektan (air panas).
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | Universitas Dian Nuswantoro > Fakultas Kesehatan > Kesehatan Masyarakat Kesehatan > Kesehatan Masyarakat |
Divisions: | Fakultas Kesehatan |
Depositing User: | Psi Udinus |
Date Deposited: | 07 Oct 2014 15:28 |
Last Modified: | 20 Nov 2014 21:39 |
URI: | http://eprints.dinus.ac.id/id/eprint/7577 |
Actions (login required)
View Item |