FLORENSIUS, PRIBADI AWANG (1970) KONFORMITAS TEMAN SEBAYA PADA PERILAKU SEKS BEBAS ANGGOTA KLUB OTOMOTIF DI SEMARANG TAHUN 2012. Skripsi,Fakultas Kesehatan.
| PDF Download (3981b) | Preview |
Abstract
Masa remaja merupakan sebuah periode dalam kehidupan manusia yang batasannya usia maupun peranannya seringkali tidak terlalu jelas, Dalam usia ini mereka mengalami kegamangan identitas karena perubahan fisik yang mereka alami. Kegamangan identitas yang dialami ditutupinya dengan bergabung dalam peer group. Sebuah peer group tertentu akan memiliki kebiasaan, tradisi dan budaya yang destruktif, seperti memakai narkoba dan seks bebas. Salah satu faktor yang sangat mendukung remaja untuk melakukan hubungan seks bebas (free sex) adalah konformitas remaja pada kelompoknya. Mayoritas jenis peer group yang ada di Semarang adalah gang otomotif. Saat mereka berkumpul seringkali disertai kegiatan penyerta yaitu aktifitas merokok dan minum minuman keras dan diakhiri dengan melakukan hubungan seks bebas. Berdasarkan keterangan di atas, maka peneliti ingin mengetahui “Konformitas teman sebaya pada perilaku seks bebas anggota klub otomotif yang ada di Semarang” Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan pengambilan sampel secara Non Probability Sampling. Sampel penelitian dalam penelitian ini adalah anggota klub otomotif yang ada di Semarang sejumlah 58 orang dengan kriteria telah menjadi anggota klub otomotif minimal selama 6 bulan. Metode pengambilan data dilakukan menggunakan survey dengan kuesioner, serta teknik pengolahan data dengan menggunakan penghitungan komputasi program SPSS. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan pada aspek kekompakan pada konformitas teman sebaya bahwa 91.4% responden mengikuti mengikuti gaya kelompok dan 89.7% perilaku yang dilakukan dipengaruhi kelompok. Pada aspek kesepakatan,79.3% responden mendukung perilaku dan kegiatan yang dilakukan kelompok. Walaupun kegiatan tersebut tidak didasari oleh kesepakatan semua anggota dan tidak ada tekanan apabila ada anggota yang tidak mengikuti kegiatan. Seperti halnya pada aspek ketaatan, 74.1% responden selalu taat pada peraturan yang ada di klub, dan selama ini perilaku yang dilakukan karena pengaruh dari anggota lain menurut 63.8% responden. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disarankan Bagi anggota klub/kelompok, diharapkan meningkatkan pengendalian diri yang kuat, sehingga tidak mudah dipengaruhi tekanan-tekanan dari kelompok, dan memilih kelompok yang memberikan masukan positif dalam berperilaku yang baik. Juga meningkatkan informasi mengenai bahaya perilaku seks bebas, sehingga mengetahui dampak dari perilaku seks bebas. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan mempertimbangkan variabel lain yang lebih mempengaruhi perilaku seks bebas seperti media masa, status sosial ekonomi, dan disarankan juga untuk memperbanyak jumlah sampel penelitian.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | Universitas Dian Nuswantoro > Fakultas Kesehatan > Kesehatan Masyarakat Kesehatan > Kesehatan Masyarakat |
Divisions: | Fakultas Kesehatan |
Depositing User: | Psi Udinus |
Date Deposited: | 07 Oct 2014 15:28 |
Last Modified: | 20 Nov 2014 21:21 |
URI: | http://eprints.dinus.ac.id/id/eprint/7606 |
Actions (login required)
View Item |