UDiNus Repository

SIKAP, NIAT DAN PRAKTIK MUCIKARI DALAM UPAYA PENURUNAN KASUS IMS PADA WPS DI RESOSIALISASI SUNAN KUNING SEMARANG

CECILLIA, MENCE LA (1970) SIKAP, NIAT DAN PRAKTIK MUCIKARI DALAM UPAYA PENURUNAN KASUS IMS PADA WPS DI RESOSIALISASI SUNAN KUNING SEMARANG. Skripsi,Fakultas Kesehatan.

[img]
Preview
PDF
Download (4Kb) | Preview

    Abstract

    Kasus IMS di Kota Semarang meningkat. Berdasarkan hasil program Pengobatan Presumtiv Berkala (PPB) pada wanita pekerja seksual (WPS) di Resosialisasi bulan Juli tahun 2011 terdapat 17,27% WPS positif IMS. Hal ini merupakan indikator penerapan kondom 100% dan skrining belum tercapai. Program kondom 100% dilaksanakan dengan tujuan untuk memperkecil kemungkinan tertularnya IMS pada saat WPS melakukan hubungan seksual dengan tamu. Demikian seharusnya mucikari memberikan dukungan dalam penerapan kondom 100% dan skrining untuk mencegah penyakit IMS. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi sikap, niat dan praktik mucikari dalam upaya penurunan kasus IMS pada wanita pekerja seksual di resosialisasi Sunan Kuning Semarang. Penelitian ini adalah penelitian diskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus dan menggunakan analisa data content analysis. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dan observasi di lapangan. Subyek peneltian adalah 4 mucikari dan 6 informan crosscheck yang terdiri dari 4 WPS, 1 koordinator lapangan LSM Griya ASA, 1 pengurus resosialisasi dan kepala Puskesmas Lebdosari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap mucikari setuju terhadap upaya penurunan kasus IMS pada WPS di resosialisasi Sunan Kuning. Niat mucikari terhadap upaya penurunan kasus IMS ditunjukkan dengan adanya keinginan untuk ikut serta melaksanakan program penurunan IMS. Praktik mucikari dalam mengingatkan WPS untuk skrining dan menggunakan kondom pada saat melayani tamu. Pengurus resosialisasi tidak tegas dalam pelaksanaan program upaya penurunan kasus IMS. Puskesmas Lebdosari kurang aktif dalam ikut serta program upaya penurunan IMS. Disarankan pada resosialisasi diperlukan adanya pendampingan untuk memotivasi pengurus resosialisasi dan mucikari dalam memonitoring kesehatan WPS, pada DKK untuk dapat memberikan penyuluhan secara rutin, pada Dinas Sosial untuk dapat memberikan ketrampilan pada mucikari.

    Item Type: Article
    Subjects: Universitas Dian Nuswantoro > Fakultas Kesehatan > Kesehatan Masyarakat
    Kesehatan > Kesehatan Masyarakat
    Divisions: Fakultas Kesehatan
    Depositing User: Psi Udinus
    Date Deposited: 07 Oct 2014 15:29
    Last Modified: 20 Nov 2014 20:59
    URI: http://eprints.dinus.ac.id/id/eprint/7638

    Actions (login required)

    View Item