AFRILIA, WARDHANI VENTY (1970) PERILAKU SEKSUAL “SEXY DANCER� DI KOTA SEMARANG TAHUN 2012. Skripsi,Fakultas Kesehatan.
| PDF Download (4Kb) | Preview |
Abstract
Sexy Dancer adalah penari dengan penampilan yang sexy. Berdasarkan survey awal yang dilakukan di salah satu cafe di Kota Semarang adanya sexy dancer yang melakukan transaksi seksual dengan klien setelah dia selesai bekerja dan dilakukan diluar pekerjaan menarinya. Tujuan penelitian adalah mendeskripsikan perilaku seksual sexy dancer di Kota Semarang. Penelitian ini merupakan penelitian studi kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pemilihan subjek penelitian dilakukan secara snowball chain sampling terhadap 3 orang sexy dancer dengan kriteria sexy dancer di Kota Semarang sudah bekerja lebih dari 1 tahun serta sudah pernah melakukan hubungan seksual dengan klien. Analisis data dilakukan dengan menggunakan content analysis. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik sexy dancer dengan usia 21 tahun telah bekerja selama 2 tahun dengan pendapatan 8 juta per bulan. Sebagian besar mempunyai niat melakukan hal tersebut untuk memenuhi kebutuhan dan gaya hidupnya yang hedonisme dengan cara menggoda klien untuk mendapatkan klien yang diinginkan. Cara sexy dancer melakukan pendekatan pada klien dengan menggunakan bahasa tubuh seperti memainkan mata, menyentuh, merayu sampai pada mengajak klien menari bersama (Seksual Initiation). Dalam teransaksi mereka melakukan terkait dengan tarif, tempat serta penggunaan kondom. Dimana tarifnya berkisar dari 1 juta sampai dengan 2 juta untuk 3 sampai 5 jam teransaksi seksual. Tempat yang biasanya digunakan adalah hotel dan subyek penelitian selalu menawarkan kondom pada klien namun pada praktiknya mereka masih menerima klien yang tidak menggunakan kondom saat melakukan hubungan seksual (Seksual Negotiation) Perilaku seksual beresiko terlihat ketika sexy dancer melakukan hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan melakukan anal seks serta ketidak konsistenan dalam penggunaan kondom. Terkait dengan perilaku beresiko sexy dancer terhadap penularan penyakit seksual perlunya kerjasama lintas sektoral Dinas Kesehatan, lembaga swadaya, tempat hiburan di Kota Semarang dalam mempromosikan seks aman.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | Universitas Dian Nuswantoro > Fakultas Kesehatan > Kesehatan Masyarakat Kesehatan > Kesehatan Masyarakat |
Divisions: | Fakultas Kesehatan |
Depositing User: | Psi Udinus |
Date Deposited: | 07 Oct 2014 15:29 |
Last Modified: | 20 Nov 2014 20:57 |
URI: | http://eprints.dinus.ac.id/id/eprint/7641 |
Actions (login required)
View Item |