UDiNus Repository

ANALISIS KEJADIAN KASUS TUBERKULOSIS PARU BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PUSKESMAS DI KOTA SEMARANG TAHUN 2009-2011

APRILYANI, PRIHATI (1970) ANALISIS KEJADIAN KASUS TUBERKULOSIS PARU BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PUSKESMAS DI KOTA SEMARANG TAHUN 2009-2011. Skripsi,Fakultas Kesehatan.

[img]
Preview
PDF
Download (6Kb) | Preview

    Abstract

    SIG dapat membantu mengolah, memvisualisasikan dan menganalisis data epidemiologi, karena sistem tersebut menggunakan perangkat keras dan lunak khususnya untuk memadukan data dalam bentuk grafik dan tabular (atribut) yang dapat disajikan bersamaan dalam suatu peta yang menarik. Berdasarkan survei awal yang dilakukan pada bulan Mei 2012 Dinas Kesehatan Kota Semarang dalam pembuatan laporan tahunan kasus tuberkulosis paru berbentuk grafik, laporan informasi, dan Sistem Informasi Geografis (SIG). SIG digunakan untuk pemetaan penemuan suspek/tersangka dan pemetaan CDR saja, sedangkan laporan yang lainnya belum menggunakan SIG. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran kejadian kasus tuberkulosis paru berbasis sistem informasi geografis Puskesmas di Kota Semarang Tahun 2009-2011. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Obyek penelitian ini adalah data kasus tuberkulosis paru Puskesmas di Kota Semarang Tahun 2009-2011. Subyek dari penelitian ini adalah pasien yang terkena penyakit tuberkulosis paru Puskesmas di Kota Semarang Tahun 2009-2011. Metode yang digunakan adalah times series (rangkaian berkala). Cara pengumpulan datanya dengan observasi. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan penemuan kasus tuberkulosis paru di wilayah kerja Puskesmas di Kota Semarang mengalami peningkatan terutama pada tahun 2009-2011. Jumlah Penemuan Kasus Tuberkulosis Paru pada tahun 2009 sebesar 397, meningkat lagi tahun 2010 sebesar 1081, dan terus meningkat tahun 2011 sebesar 1260. Sedangkan di wilayah kerja Puskesmas tertinggi terjadi pada tahun 2010 yaitu Puskesmas Bandarharjo, kemudian wilayah kerja Puskesmas cukup tinggi pada tahun 2011 yaitu Puskesmas Kedung Mundu, dan terendah tahun 2009 pada wilayah kerja Puskesmas Pudak Payung. Penemuan tersangka pada kasus tuberkulosis paru di wilayah kerja Puskesmas Kota Semarang mengalami peningkatan terutama pada tahun 2009-2011. Jumlah penemuan tersangka kasus tuberkulosis paru yang tertinggi pada tahun 2011 sebesar 7383 dan cukup tinggi tahun 2010 sebesar 5438 dan terendah tahun 2009 sebesar 1594. Sedangkan wilayah kerja Puskesmas di Kota Semarang yang tertinggi pada tahun 2011 pada Puskesmas Kedung Mundu, kemudian untuk wilayah kerja Puskesmas yang cukup tinggi tahun 2011 yaitu Puskesmas Banget Ayu, dan terendah tahun 2009 pada wilayah kerja Puskesmas Karang Malang. Angka konversi kasus tuberkulosis paru di Puskesmas Kota Semarang yang mengalami peningkatan terjadi pada tahun 2010, setelah itu tahun 2011 dan terendah tahun 2009. Sedangkan jumlah angka konversi kasus tuberkulosis paru yang tertinggi pada tahun 2010 sebesar 436 dan cukup tinggi tahun 2011 sebesar 347 dan terendah tahun 2009 sebesar 154. Sedangkan wilayah kerja Puskesmas di Kota Semarang yang tertinggi pada tahun 2010 yaitu Puskesmas Kedung Mundu, kemudian wilayah kerja yang cukup tinggi tahun 2011 yaitu Puskesmas Banget Ayu, dan terendah tahun 2009 yaitu wilayah kerja Puskesmas Pudak Payung. Angka kesembuhan kasus tuberkulosis paru di Puskesmas Kota Semarang mengalami peningkatan terutama pada tahun 2009-2011. Jumlah angka kesembuhan kasus tuberkulosis paru yang tertinggi pada tahun 2011 sebesar 1035 dan cukup tinggi tahun 2010 sebesar 934 dan terendah tahun 2009 sebesar 396. Sedangkan wilayah kerja di Puskesmas Kota Semarang yang tertinggi tahun 2010 pada Puskesmas Bandarharjo, kemudian wilayah kerja Puskesmas yang cukup tinggi pada tahun 2011 yaitu Puskesmas Kedung Mundu, dan terendah tahun 2009 pada wilayah kerja Puskesmas Gayamsari,. Angka drop out kasus tuberkulosis paru di Puskesmas Kota Semarang yang mengalami peningkatan pada tahun 2010, kemudian meningkat lagi tahun 2011, terendah pada tahun 2009. Jumlah tertinggi pada tahun 2010 sebesar 460 dan cukup tinggi tahun 2010 sebesar 42 dan terendah tahun 2009 sebesar 7. Sedangkan wilayah kerja Puskesmas di Kota Semarang yang tertinggi pada tahun 2010 yaitu Puskesmas Banget Ayu, kemudian wilayah kerja Puskesmas yang cukup tinggi tahun 2010 yaitu Puskesmas Poncol , Puskesmas Ngesrep, dan terendah tahun 2009 pada wilayah kerja, Puskesmas Purwoyoso. Saran Untuk memberikan informasi yang lebih baik lagi, Dinas Kesehatan Kota Semarang hendaknya memanfaatkan SIG secara keseluruhan tidak sebagian saja karena untuk memudahkan pengguna untuk menbaca laporan tahunan.

    Item Type: Article
    Subjects: Universitas Dian Nuswantoro > Fakultas Kesehatan > Kesehatan Masyarakat
    Kesehatan > Kesehatan Masyarakat
    Divisions: Fakultas Kesehatan
    Depositing User: Psi Udinus
    Date Deposited: 07 Oct 2014 15:29
    Last Modified: 20 Nov 2014 20:45
    URI: http://eprints.dinus.ac.id/id/eprint/7657

    Actions (login required)

    View Item