UDiNus Repository

BEBERAPA FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN LEPTOSPIROSIS DI WILAYAH PUSKESMAS BANDARHARJO SEMARANG TAHUN 2013

DEVIANA, MAHARANI (2014) BEBERAPA FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN LEPTOSPIROSIS DI WILAYAH PUSKESMAS BANDARHARJO SEMARANG TAHUN 2013. Skripsi,Fakultas Kesehatan.

[img]
Preview
PDF
Download (414Kb) | Preview
    [img]
    Preview
    PDF
    Download (5Kb) | Preview

      Abstract

      Leptospirosis merupakan penyakit infeksi pada manusia dan binatang yang disebabkan oleh bakteri leptospira yang berbentuk spiral dan bergerak aktif. Leptospira bisa terdapat pada binatang peliharaan seperti anjing, sapi, kerbau, maupun binatang liar seperti tikus, musang, dan sebagainya. Manusia terinfeksi bakteri leptospira karena kontak dengan air atau tanah yang terkontaminasi oleh urin atau cairan tubuh lainnya dari hewan yang terinfeksi bakteri leptospira. Leptospira masuk lewat kulit yang luka atau membran mukosa. Pada tahun 2011 angka kematian atau Case Fatality Rate (CFR) di Indonesia mencapai 9,57%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor – faktor yang berhubungan dengan kejadian leptospirosis di wilayah Puskesmas Bandarharjo Semarang. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan metode survey dan pendekatan case control. Jumlah sampel 30 responden dengan 15 sebagai kasus dan 15 sebagai kontrol di wilayah Puskesmas Bandarharjo Semarang periode 2012-2013. Instrumen yang digunakan adalah pedoman observasi dan pertanyaan. Metode pengolahan data menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan jenis pekerjaan responden berisiko (43%), kondisi tempat sampah responden buruk (60%), kondisi selokan responden buruk (63,3%), tidak memakai APD (sepatu boot, sarung tangan) (70%), adanya keberadaan tikus (46,7%). Hasil uji statistik menunjukkan tidak ada hubungan antara jenis pekerjaan dengan kejadian leptospirosis (p = 0,713 dan OR= 1,3), ada hubungan antara kondisi tempat sampah dengan kejadian leptospirosis (p = 0,003 dan OR= 13), ada hubungan antara kondisi selokan dengan kejadian leptospirosis (p = 0,008 dan OR= 9,75), ada hubungan antara pemakaian APD (sepatu boot, sarung tangan) dengan kejadian leptospirosis (p = 0,02 dan OR = 7,429) dan ada hubungan antara keberadaan tikus dengan kejadian leptospirosis (p = 0,028 dan OR = 5,5). Saran kepada masyarakat agar menutup tempat sampah, menjaga kebersihan lingkungan rumah dan sampah jangan sampai dibiarkan berserakan, membersihkan selokan rutin sehingga air selokan tidak menggenang mengalir lancar dan tidak meluap, menggunakan APD pada saat kontak dengan air kotor atau air yang berisiko pada saat bekerja ataupun pada saat kegiatan bersih - bersih ,dan memberantas tikus dengan cara fisika, kimia dan biologi (memasang jebakan tikus, lem tikus, memelihara kucing untuk membasmi tikus).

      Item Type: Article
      Subjects: Universitas Dian Nuswantoro > Fakultas Kesehatan > Kesehatan Masyarakat
      Kesehatan > Kesehatan Masyarakat
      Divisions: Fakultas Kesehatan
      Depositing User: Psi Udinus
      Date Deposited: 07 Oct 2014 15:37
      Last Modified: 20 Nov 2014 14:52
      URI: http://eprints.dinus.ac.id/id/eprint/7925

      Actions (login required)

      View Item