ADIB, ANAS KHOIRUL (2014) Rancangan Bangun Sistem Pengatur Suhu dan Kelembaban Ruangan Budidaya Jamur Dengan QFD. Skripsi,Fakultas Teknik.
| PDF Download (5Kb) | Preview |
Abstract
Pada umumnya jamur tumbuh di dataran tinggi dengan kelambaban yang sangat tinggi. Sedangkan gejala peningkatan suhu udara utamanya pada siang dirasakan di Indonesia, khususnya di kota-kota besar sktor suhu udara tertinggi pada siang hari. Suhu udara pada saat ini mencapai 360 C oleh karena itu permintaan pasar akan jamur tiram khususnya di Jawa Tengah masih sangat tinggi, kebutuhan pada tahun 2015 jamur diperkirakan sekitar 17.500 ton dan saat ini baru terpenuhi 13.825 ton pertahun menjadikan peluang usaha budidaya jamur yang sangat menguntungkan. Jamur tiram yang dibudidayakan di Jawa Tengah mengalami kendala terutama suhu dan kelembaban yang tidak mendukung untuk melakukan budidaya jamur. Jawa Tengah, seperti kota; Semarang, Purwokerto, Purworejo, Blora, Wonogiri, Klaten, dan lain sebagainya, memiliki intensitas suhu udara rata-rata 33°-34°C. Sedangkan suhu ideal pada budidaya jamur yaitu sebesar 25° C. Sehingga diperlukan alat yang dapat mengonversi suhu dari suhu alam yang sebenarnya (panas) menjadi suhu ideal yang diperlukan untuk membudidayakan jamur Berdasarkan kejadian di daerah tersebut maka akan dilakukan penelitian untuk merancang bangun pengatur suhu dan kelembaban yang sesuai persayaratan teknis, persyaratan proses, dan kebutuhan konsumen melalui pendekatan metode Quality Function Deployment (QFD). Meningkatkan kepuasan konsumen, Quality Function Deployment (QFD) sebuah system pengembangan produk yang dimulai dari merancang produk, Kuisioner dibagikan kepada 30 orang petani jamur, kuisioner ini merupakan kuisioner yang dilakukan untuk mengetahui keinginan para petani jamur terhadap suatu alat untuk mengatur suhu dan kelembaban agar meningkatkan produktivitas hasil jamur. Kuisioner ini terdiri atas 2 bagian, yaitu bagian pertama berupa kebutuhan petani jamur , bagian kedua berupa tingkat kepentingan dan kepuasan pedagang (responden) dengan adanya perancangan pengontrol suhu dan kelembaban jamur Perancangan alat pengontrol suhu dan kelembaban jamur dengan menggunakan metode QFD diperoleh parameter teknik secara berurutan sebagai berikut : Suhu yang dihasilkan (24.37 %), tekanan air (17.11 %), material komponen (16.46 %), daya listrik (16.15 %), ukuran produk (12.69 %), , umur prodak (8.19 %), berat komponen (5.03 %).Dilakukan perancangan produk berdasarkan pada jenis produk yang paling diminati oleh responden
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | Universitas Dian Nuswantoro > Fakultas Teknik > Teknik Industri T Technology > Teknik Industri |
Divisions: | Fakultas Teknik |
Depositing User: | Psi Udinus |
Date Deposited: | 07 Oct 2014 16:02 |
Last Modified: | 20 Nov 2014 10:31 |
URI: | http://eprints.dinus.ac.id/id/eprint/8073 |
Actions (login required)
View Item |