UDiNus Repository

Penggunaan ABC System Untuk Mengendalikan Biaya dalam Menentukan Harga Pokok Tarif Sewa Kamar Hotel Siliwangi Semarang

TIARA, PERNANDA (2014) Penggunaan ABC System Untuk Mengendalikan Biaya dalam Menentukan Harga Pokok Tarif Sewa Kamar Hotel Siliwangi Semarang. Skripsi,Fakultas Ekonomi & Bisnis.

[img]
Preview
PDF
Download (317Kb) | Preview
    [img]
    Preview
    PDF
    Download (4Kb) | Preview

      Abstract

      Metode Activity Based Costing merupakan salah satu metode penetapan harga pokok yang perhitungannya berdasarkan aktivitas. Metode Activity Based Costing dapat digunakan untuk menentukan harga pokok oleh perusahaan dagang maupun perusahaan jasa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis serta mengetahui perbedaan metode yang digunakan perusahaan dengan metode activity based costing dalam menetapkan harga pokok sewa kamar. Selain itu penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang cara menetapkan harga sewa kamar hotel dengan menggunakan metode activity based costing, sehingga dapat mengendalikan biaya serta sebagai bahan masukan manajemen hotel. Objek penelitian ini adalah Hotel Siliwangi Semarang. Data yang diperoleh yaitu dengan cara mencatat dan mendokumentasikan data atau aktivitas Hotel yang berhubungan dengan penelitian seperti: Harga sewa kamar hotel, fasilitas kamar, jumlah hunian, luas kamar, dan biaya-biaya. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif seperti: menentukan pemicu biaya dan level aktivitas, mengelompokkan biaya-biaya, menghitung tarif kelompok, dan menganalisis harga sewa kamar Hotel bulan Oktober 2013 dengan menggunakan metode Activity Based Costing, Serta membandingkan perhitungan harga sewa kamar yang ditetapkan hotel dengan metode Activity Based Costing. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa antara perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan metode activity based costing dengan metode yang digunakan pihak Hotel Siliwangi terdapat perbedaan yaitu untuk jenis kamar Superior I, Superior II, Deluxe dan Executive mengalami selisih lebih besar sedangkan pada kamar jenis Suite terjadi selisih kurang besar. Hal ini disebabkan biaya-biaya yang dibebankan pada bulan Oktober hanya membebankan biaya hotel pada tingkat occupancy sebesar 83.23%. Selain itu perhitungan pada metode Activity Based Costing membebankan biaya overhead pada beberapa jenis cost driver, sehingga biaya yang dihasilkan dengan metode activity based costing cenderung lebih besar dibandingkan dengan metode yang digunakan oleh pihak Hotel, karena metode Activity Based Costing mengalokasikan biaya-biaya berdasarkan aktivitas hotel.

      Item Type: Article
      Subjects: Universitas Dian Nuswantoro > Fakultas Ekonomi dan Bisnis > Akuntansi
      Ilmu Sosial > Akuntansi
      Divisions: Fakultas Ekonomi dan Bisnis
      Depositing User: Psi Udinus
      Date Deposited: 07 Oct 2014 16:52
      Last Modified: 19 Nov 2014 20:16
      URI: http://eprints.dinus.ac.id/id/eprint/8679

      Actions (login required)

      View Item