VIVIENE, SARI PITALOKA (2016) Analisa Kebutuhan Tenaga Kerja Petugas Assembling dan Koding Berdasarkan Teori WISN di Rumah Sakit Umum Daerah Ungaran pada Tahun 2016. Skripsi,Fakultas Kesehatan.
| PDF Download (4Kb) | Preview | |
| PDF Download (477Kb) | Preview | |
| PDF Download (128Kb) | Preview | |
| PDF Download (69Kb) | Preview | |
| PDF Download (112Kb) | Preview | |
| PDF Download (131Kb) | Preview | |
| PDF Download (175Kb) | Preview | |
| PDF Download (128Kb) | Preview | |
| PDF Download (208Kb) | Preview | |
| PDF Download (413Kb) | Preview | |
| PDF Download (372Kb) | Preview | |
| PDF Download (11Kb) | Preview | |
| PDF Download (11Kb) | Preview |
Abstract
RSUD Ungaran merupakan rumah sakit tipe C. Berdasarkan survei awal jumlah petugas assembling dan koding rawat inap masing-masing berjumlah 1 petugas. Di bagian assembling terjadi penumpukan dokumen yang berdampak pada pelayanan unit lain seperti kerja petugas koding rawat inap yang juga mengalami penumpukan dokumen. Untuk itu kesesuaian antara beban kerja dengan banyaknya jumlah petugas harus diperhatikan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui beban kerja dan kebutuhan petugas assembling dan koding rawat inap di RSUD Ungaran pada tahun 2016. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan metode observasi dan wawancara dan pendekatan cross sectional. Subjek adalah 1 petugas assembling dan 1 petugas koding rawat inap. Objek penelitian adalah dokumen rawat inap. Analisa data secara deskriptif. Hasil pengamatan di RSUD Ungaran, petugas assembling dan koding rawat inap telah melakukan pekerjaan sesuai dengan deksripsi pekerjaan. Waktu kerja tersedia petugas assembling selama 1 tahun adalah 1813,5 jam/tahun sedangkan petugas koding rawat inap adalah 1794 jam/tahun. Kuantitas kegiatan pokok tahun 2016 petugas assembling adalah 14508 dokumen sedangkan petugas koding rawat inap adalah 14628 dokumen. Standar beban kerja selama 1 tahun petugas assembling adalah 27900 dokumen sedangkan koding rawat inap adalah 19570,9 dokumen. Dari hasil perhitungan dengan metode WISN didapatkan dibutuhkan 2 petugas koding rawat inap sehingga perlu penambahan 1 petugas. Berdasarkan perhitungan diketahui bahwa penambahan tenaga kerja di bagian koding rawat inap merupakan dampak banyaknya tugas yang harus dikerjakan sehingga perlu adanya keseimbangan antara beban kerja dengan jumlah petugas agar tidak timbul kelelahan yang akan mempengaruhi produktivitas kerja. Sebaiknya dilakukan penambahan 1 petugas koding rawat inap dan menempatkan petugas khusus koding rawat inap. Kata kunci : petugas assembling, petugas koding rawat inap, beban kerja, WISN
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | Universitas Dian Nuswantoro > Fakultas Kesehatan > Rekam Medis dan Informatika Kesehatan Kesehatan > Rekam Medis dan Informatika Kesehatan |
Divisions: | Fakultas Kesehatan |
Depositing User: | Psi Udinus |
Date Deposited: | 22 Sep 2016 14:52 |
Last Modified: | 22 Sep 2016 14:52 |
URI: | http://eprints.dinus.ac.id/id/eprint/20305 |
Actions (login required)
View Item |