UDiNus Repository

RISIKO PAJANAN TEMPERATUR UDARA TINGGI TERHADAP KELUHAN SUBYEKTIF TENAGA KERJA DIBAGIAN PROSES PRODUKSI AREA PAPER MILL 5 DAN PAPER MILL 6 PT. PURA BARUTAMA UNIT PAPER MILL 5/6/9 KUDUS

PUJI, AKTSARI (2014) RISIKO PAJANAN TEMPERATUR UDARA TINGGI TERHADAP KELUHAN SUBYEKTIF TENAGA KERJA DIBAGIAN PROSES PRODUKSI AREA PAPER MILL 5 DAN PAPER MILL 6 PT. PURA BARUTAMA UNIT PAPER MILL 5/6/9 KUDUS. Skripsi,Fakultas Kesehatan.

[img] PDF
Download (172Kb)
    [img]
    Preview
    PDF
    Download (4Kb) | Preview

      Abstract

      Paper mill 5 dan paper mill 6 merupakan produksi kertas yang mengeluarkan suhu yang cukup panas yaitu area mesin dryer group I dan dryer group II. Pada saat proses pembuatan kertas dibutuhkan suhu dengan panas berkisar 800C-1200C. Proses pemasakan ini menggunakan operator manusia dalam mengoperasikan mesin. Adanya interaksi antara manusia dan mesin tentunya memberikan efek pada manusia. Pada area produksi ini salah satu hazard (bahaya) yang terasa adalah pajanan panas lingkungan kepada pekerja. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan menganalisis Risiko Pajanan Temperatur Udara Tinggi terhadap keluhan subyektif pada tenaga kerja dibagian proses produksi area paper mill 5 dan paper mill 6 PT. Pura Barutama Unit Paper Mill 5/6/9 Kudus. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan pendekatan cross sectional dan bersifat kuantitatif. Variabel yang diamati adalah suhu,kelembaban, umur, konsumsi air minum dan masa kerja dengan keluhan subyektif. Kemudian di ikuti dengan pengumpulan data primer dengan kuesioner yang akan menggambarkan keluhan pekerja pada waktu yang sama Teknik sampling yang digunakan yaitu total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 32 responden. Hasil penelitian rata-rata suhu di area paper mill 5 (320C), kelembaban 64,431%. Suhu rata-rata area paper mill 6 (31,1870C),kelembaban 65,456%. Rata-rata umur 39 tahun, rata-rata konsumsi air minum >5 gelas dan rata-rata masa kerja 13,31 tahun. Rata-rata keluhan subyektif yang dialami yaitu, mengeluarkan keringat, dan mengalami panas, gejala pusing. Saran bagi industri untuk menyediakan air minum lebih banyak untuk pekerja, lebih mengoptimalkan fasilitas-fasilitas untuk mengurangi dampak panas seperti tersedianya ruangan yang dilengkapi dengan blower sebagai tempat istirahat sementara para pekerja. Bagi pekerja untuk banyak minum ketika intensitas kerja tersebut mulai terasa berat atau ketika pekerja mulai merasa lelah, banyak berkeringat, dan merasa pusing.

      Item Type: Article
      Subjects: Universitas Dian Nuswantoro > Fakultas Kesehatan > Kesehatan Masyarakat
      Kesehatan > Kesehatan Masyarakat
      Divisions: Fakultas Kesehatan
      Depositing User: Psi Udinus
      Date Deposited: 07 Oct 2014 13:58
      Last Modified: 21 Nov 2014 03:31
      URI: http://eprints.dinus.ac.id/id/eprint/6656

      Actions (login required)

      View Item